4 Jenis Pola Asuh Pendidikan Pada Anak - ADINDA DAYCARE BANDUNG
Jenis Pola Asuh Pendidikan Pada Anak

4 Jenis Pola Asuh Pendidikan Pada Anak

Apa Itu Pola Asuh?

Jenis Pola Asuh Pendidikan Pada Anak – Setiap orangtua pasti berharap anaknya memiliki sifat dan perilaku yang sebaik mungkin, bahkan melebihi orangtuanya.

Tak jarang sifat dan karakter anak berupa turunan dari orangtuanya. Misalnya orangtua yang pendiam sangat mungkin mempunyai anak yang pendiam.

Namun, tak sepenuhnya karakter dan sifat anak selalu diturunkan dari orangtuanya. Mendidik anak juga erat kaitannya dengan metode yang tepat.

Jenis Pola Asuh Pendidikan Pada Anak

Melalui metode mendidik anak yang tepat, sifat dan perilaku anak dapat kita bentuk sesuai yang kita harapkan.

Metode tersebut berupa pola asuh yang tepat. Pola asuh merupakan pola perilaku yang diterapkan orangtua pada anak yang dilakukan secara konsisten dari waktu ke waktu. Pola asuh dapat berupa pola interaksi, penerapan aturan, dan sistem reward and punishment.

Pola asuh seringkali dipengaruhi oleh masa lalu orangtuanya. Dalam mendidik anak, orangtua seringkali mengacu dengan pola didik yang ia terima sewaktu kanak-kanak. Entah menyesuaikan dengan yang pernah ia terima atau justru sebaliknya.

Bila para orang tua merasa pola asuh yang ia terima sewaktu kecil membuatnya nyaman, biasanya mereka akan menjalankan pola asuh yang sama.

Baca Juga : Tahapan Perkembanagn Balita 0 – 5 tahun

Bila para orang tua tidak nyaman dengan pola asuh yang ia terima, mereka pasti tidak akan menerapkan pola asuh tersebut pada anaknya.

Secara umum, pola asuh dalam mendidik anak dapat dikategorikan ke dalam empat jenis.

Namun pengkategorian ini tidak bersifat mutlak dan kaku. Bisa saja metode pola asuhnya berupa campuran dari beberapa metode.


1. Otoriter
Pola asuh otoriter merupakan pola asuh yang menempatkan orangtua sebagai sosok yang paling benar dan harus dipatuhi. Cara mendidik anak yang sering digunakan bersifat top down, semuanya ditentukan oleh orangtua, sementara anak tidak diberikan suara.

Pola asuh otoriter biasanya membuat para orangtua menjadi egois dan keras kepala. Sang anak harus menuruti semua kehendak para orangtua sekali pun si anak tidak suka. Tak jarang semua dilakukan dengan paksaan.

Jika anak kedapatan menolak atau melawan, orangtua dengan pola asuh otoriter cenderung memberi hukuman terhadap pembangkangan. Pada tahap yang paling parah, hukumannya berupa hukuman fisik.

Pola asuh otoriter sangat memungkinkan adanya jarak yang tercipta antara anak dan orangtua. Hal ini dikarenakan anak merasa takut untuk dekat dengan orangtua, sementara orangtua bersifat kaku dan tidak hangat terhadap anaknya.

Dampak paling parah dari pola asuh ini adalah anak merasa tertekan dan terasing di dalam rumahnya sendiri. Hal tersebut bisa berujung pada pembangkangan dan anak menjadi agresif di luar rumah.

2. Permisif
Pola asuh permisif merupakan pola asuh yang berbanding terbalik dengan pola asuh otoriter. Pola asuh permisif merupakan pola asuh yang membebaskan keinginan anak. Semuanya serba boleh, tidak ada peraturan yang ketat.

Orangtua seringkali selalu menuruti keinginan anak dan memaklumi kesalahan-kesalahan anak. Sehingga sistem reward and punishment tidak berlaku efektif karena orangtua merasa tidak enak bila memberikan hukuman.

Pola asuh permisif memang membuat hubungan antara orangtua dan anak menjadi hangat dan erat. Namun sangat mungkin juga anak menjadi sosok yang manja dan kurang tanggung jawab.

Hal ini bisa berujung kesulitan bagi si anak di masa yang akan datang karena sulit untuk mandiri dan mengandalkan bantuan orangtua atau orang lain.

Selain itu, perintah orangtua juga sangat mungkin diabaikan karena tahu tidak akan diberi hukuman dan dimaklumi.

3. Pengabaian
Pola asuh yang satu ini merupakan bentuk ketidakpedulian dari orangtua. Mereka tidak mengasuh dan mendidik anak secara langsung. Semuanya dilakukan oleh tangan orang ketiga. Misalnya babysitter atau mertua.

Orangtua tipe ini seringkali adalah orangtua yang fokus mengejar karier dan tidak punya banyak waktu luang bagi anak atau keluarga.

Anak yang tumbuh dalam pola asuh seperti ini akan kehilangan sentuhan dan kasih sayang dari orangtuanya.

Anak-anak dari pola asuh ini terpaksa meraba-raba sendiri mengenai apa yang mesti dilakukan atau justru dekat dengan pengasuhnya yang bukan orangtuanya sendiri. Mereka pun cenderung menjadi sosok yang tertutup.

Kesulitan mencari sosok yang bisa ia jadikan sebagai tempat berkeluh kesah. Dampaknya bisa membuat sang anak menjadi menutup diri terhadap pergaulan, rendah diri, tidak percaya diri hingga berujung depresi.

4. Demokratis
Pola asuh demokratis merupakan pola asuh perpaduan antara otoriter dan permisif. Pola asuh demokratis bisa dibilang merupakan yang paling ideal. Hal ini dikarenakan keinginan anak dihargai dan didengarkan sementara orangtua tetap memegang kendali.

Jenis Pola Asuh Pendidikan Pada Anak

Dalam pola asuh ini, hubungan antara anak dengan orangtua bisa menjadi hangat di satu waktu, namun di waktu yang lain orangtua menjadi tegas. Selain itu, pengambilan keputusan merupakan kesepakatan antara orangtua dan anak.

Keterbukaan juga dijunjung tinggi dalam pola asuh ini, setiap keputusan yang diambil disertai alasan mengapa boleh dan tidak boleh. Sistem reward and punishment juga berlaku secara efektif. Sehingga melatih kemampuan anak untuk bertanggung jawab.

Namun pola demokratis harus dijalankan secara seimbang. Jangan sampai justru berat sepihak hingga berakhir pada pola asuh permisif atau otoriter.

Bila berhasil, pola asuh demokratis dapat membuat anak menjadi sosok yang memiliki harga diri tinggi, mandiri, tumbuh rasa percaya diri, bisa mengontrol diri dan bertanggung jawab terhadap keputusannya.

Demikian Artikel mengenai 4 Jenis Pola Asuh Pendidikan Pada Anak Semoga bermanfaat dan bisa menjadi bahan referensi untuk Moms Semua.

SEKOLAH ADINDA DAYCARE PUSAT

Komplek Santosa Asih Jaya

Jalan Puri Asih V No. 25 Kel. Cipamokolan Kec. Rancasari Kota Bandung 40292

SMS / WA Center : 0878 -2192-7547

 

WAKTU PENITIPAN

Senin – Jumat : 07.00 – 16.30
Week End : 07.00 – 16.30
Halp Day ( Setengah Hari ) : Sesuai Perjanjian

 

Klik Link Brosur Disini : https://drive.google.com/open?id=1eZjdE0iCgTJaFleZbcxNTuGoTU9HnO1K
 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *