Perbedaan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka - ADINDA DAYCARE BANDUNG

Perbedaan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka

Apa itu Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka?

Sobat Adinda, sebelum kita memahami perbedaan antara Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan kedua kurikulum ini. Kurikulum 2013 adalah kurikulum nasional yang diterapkan di Indonesia sejak tahun 2013. Kurikulum ini merupakan hasil revisi dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang telah berlaku sebelumnya.

Sementara itu, Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia dalam rangka memajukan pendidikan di negara ini. Kurikulum ini memiliki tujuan untuk memberikan kebebasan kepada sekolah dalam menyusun materi pelajaran dan metode pembelajaran.

Setelah kita mengenal kurikulum tersebut, sekarang kita akan melihat perbedaan antara Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka.

Perbedaan dalam Tujuan Pembelajaran

💡 Kurikulum 2013 memiliki tujuan untuk mengembangkan kompetensi siswa dalam berbagai aspek, seperti pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai kehidupan. Tujuan ini mencakup berbagai mata pelajaran seperti Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Seni, dan lain-lain.

💡 Sementara itu, Kurikulum Merdeka bertujuan untuk melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran dan memberikan kebebasan kepada sekolah dalam menentukan materi pelajaran yang relevan dengan lingkungan dan kebutuhan siswa.

💡 Salah satu perbedaan utama dalam tujuan pembelajaran antara kedua kurikulum ini adalah pendekatan yang digunakan. Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan tematik, dengan melibatkan berbagai mata pelajaran dalam pembelajaran satu tema atau topik. Sedangkan Kurikulum Merdeka, menggunakan pendekatan tematik interdisipliner, di mana pembelajaran didasarkan pada tema atau topik yang diangkat dari kehidupan sehari-hari dan melibatkan berbagai disiplin ilmu.

Perbedaan dalam Penilaian

💡 Kurikulum 2013 menggunakan sistem penilaian yang terdiri dari penilaian harian, ulangan harian, ulangan tengah semester, dan ulangan akhir semester. Sistem penilaian ini bertujuan untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa secara berkelanjutan.

💡 Sedangkan Kurikulum Merdeka menggunakan pendekatan penilaian formatif, di mana penilaian dilakukan secara berkesinambungan selama proses pembelajaran berlangsung. Penilaian dalam Kurikulum Merdeka lebih menekankan pada pemahaman dan aplikasi konsep, serta pengembangan kreativitas dan keterampilan siswa.

Perbedaan dalam Implementasi

💡 Kurikulum 2013 memiliki struktur kurikulum yang sudah ditetapkan dan tersedia dalam bentuk buku panduan. Implementasi kurikulum ini didukung oleh buku teks yang telah disesuaikan dengan standar kurikulum nasional.

💡 Sementara itu, Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan kepada sekolah untuk menyusun rencana pembelajaran dan materi pelajaran sesuai dengan kebutuhan dan potensi siswanya. Implementasi kurikulum ini lebih fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kondisi lokal sekolah.

Perbedaan dalam Pemberdayaan Guru

💡 Kurikulum 2013 mewajibkan guru untuk mengikuti pelatihan dan pengembangan profesional secara berkala guna meningkatkan kompetensi dalam melaksanakan kurikulum ini. Guru juga diharapkan mampu mengintegrasikan berbagai mata pelajaran dalam pembelajaran tematik.

💡 Dalam Kurikulum Merdeka, guru memiliki peran penting dalam merancang dan melaksanakan kurikulum yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswanya. Guru juga didorong untuk mengembangkan kreativitas dalam menyusun materi pelajaran yang menarik dan relevan dengan kehidupan siswa.

Perbedaan dalam Pemberdayaan Siswa

💡 Kurikulum 2013 memberikan pembelajaran yang terpusat pada guru, di mana siswa lebih banyak bertindak sebagai objek pembelajaran. Siswa diharapkan untuk mengikuti kurikulum sesuai dengan yang ditetapkan oleh guru.

💡 Sedangkan Kurikulum Merdeka memberikan pembelajaran yang lebih terpusat pada siswa, dengan memberikan kebebasan bagi siswa untuk menggali potensi dan minatnya dalam proses pembelajaran. Siswa juga didorong memiliki peran aktif dalam merencanakan dan mengevaluasi pembelajaran.

Perbedaan dalam Upaya Penyempurnaan

💡 Kurikulum 2013 telah mengalami berbagai revisi dan penyempurnaan sejak diterapkan. Proses penyempurnaan ini dilakukan berdasarkan evaluasi dan masukan yang diterima dari berbagai pihak terkait, termasuk guru, siswa, orang tua, dan ahli pendidikan.

💡 Kurikulum Merdeka masih dalam tahap pengembangan dan uji coba. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,dan Teknologi terus melakukan evaluasi dan pengembangan berkelanjutan untuk menyesuaikan kurikulum ini dengan kebutuhan siswa dan perkembangan pendidikan di Indonesia.

Tabel Perbandingan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka

Kurikulum 2013 Kurikulum Merdeka
Pembelajaran Pendekatan tematik Pendekatan tematik interdisipliner
Tujuan Pembelajaran Menyusun kompetensi siswa Melibatkan siswa aktif
Penilaian Ulangan harian, tengah semester, akhir semester Penilaian formatif
Implementasi Tersedia buku panduan Fleksibel sesuai kondisi sekolah
Pemberdayaan Guru Pelatihan dan pengembangan profesional Rancang kurikulum sesuai kebutuhan siswa
Pemberdayaan Siswa Pembelajaran terpusat pada guru Pembelajaran terpusat pada siswa
Penyempurnaan Pengalaman revisi Tahap pengembangan dan uji coba

FAQ tentang Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka

1. Apa dampak dari Kurikulum 2013 pada siswa?

Kurikulum 2013 bertujuan untuk mengembangkan kompetensi siswa secara holistik, sehingga diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan siswa dalam berbagai aspek.

2. Apa yang membedakan pendekatan pembelajaran Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka?

Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan tematik yang melibatkan berbagai mata pelajaran dalam satu tema atau topik pembelajaran. Sedangkan Kurikulum Merdeka menggunakan pendekatan tematik interdisipliner yang berbasis pada tema atau topik dari kehidupan sehari-hari dan melibatkan berbagai disiplin ilmu.

3. Bagaimana penilaian dalam Kurikulum Merdeka dilakukan?

Penilaian dalam Kurikulum Merdeka dilakukan secara formatif, yaitu penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan selama pembelajaran berlangsung.

4. Apakah Guru diharuskan untuk mengikuti pelatihan dalam Kurikulum Merdeka?

Kurikulum Merdeka mendorong guru untuk mengembangkan kreativitas dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa. Namun, keputusan mengikuti pelatihan tetap menjadi tanggung jawab masing-masing guru.

5. Bagaimana siswa berperan dalam proses pembelajaran Kurikulum Merdeka?

Siswa dalam Kurikulum Merdeka memiliki peran yang lebih aktif dalam merencanakan dan mengevaluasi pembelajaran. Mereka juga diberikan kebebasan dalam menggali potensi dan minat pribadinya.

6. Mana yang lebih fleksibel antara Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka?

Kurikulum Merdeka lebih fleksibel karena memberikan kebebasan kepada sekolah dalam menyusun materi pelajaran dan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi siswa.

7. Bagaimana proses penyempurnaan Kurikulum 2013 dilakukan?

Proses penyempurnaan Kurikulum 2013 dilakukan melalui evaluasi dan masukan yang diterima dari berbagai pihak terkait, termasuk guru, siswa, orang tua, dan ahli pendidikan. Revisi dilakukan untuk meningkatkan kualitas kurikulum dan menyesuaikannya dengan perkembangan pendidikan di Indonesia.

Kesimpulan

Sobat Adinda, setelah membandingkan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka, dapat kita simpulkan bahwa kedua kurikulum ini memiliki perbedaan dalam pendekatan pembelajaran, tujuan pembelajaran, penilaian, implementasi, pemberdayaan guru, pemberdayaan siswa, dan upaya penyempurnaan.

Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan tematik dengan tujuan mengembangkan kompetensi siswa dalam berbagai aspek. Sementara itu, Kurikulum Merdeka menggunakan pendekatan tematik interdisipliner yang melibatkan berbagai disiplin ilmu dan memberikan kebebasan kepada siswa dalam proses pembelajaran.

Penilaian dalam Kurikulum 2013 dilakukan melalui ulangan harian, tengah semester, dan akhir semester, sedangkan dalam Kurikulum Merdeka dilakukan secara formatif. Implementasi Kurikulum 2013 didukung oleh struktur kurikulum yang telah ditetapkan dan tersedia buku panduan, sedangkan Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan kepada sekolah dalam menyusun materi pelajaran.

Pemberdayaan guru dalam Kurikulum 2013 dilakukan melalui pelatihan dan pengembangan profesional, sedangkan dalam Kurikulum Merdeka guru memiliki peran penting dalam merancang dan melaksanakan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan siswa. Siswa dalam Kurikulum 2013 lebih banyak sebagai objek pembelajaran, sementara dalam Kurikulum Merdeka memiliki peran aktif dalam proses pembelajaran.

Perbedaan lainnya terletak pada upaya penyempurnaan. Kurikulum 2013 telah mengalami revisi sejak diterapkan, sedangkan Kurikulum Merdeka masih dalam tahap pengembangan dan uji coba untuk menyesuaikan dengan kebutuhan siswa dan perkembangan pendidikan di Indonesia.

Dalam pengambilan keputusan untuk menerapkan salah satu kurikulum di sekolah, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan dan kondisi sekolah serta karakteristik siswa. Yang terpenting adalah menciptakan proses pembelajaran yang bermakna dan mendukung perkembangan kompetensi siswa secara holistik.

Kata Penutup

Selalu penting untuk mengikuti perkembangan dalam dunia pendidikan. Kurikulum adalah salah satu elemen penting dalam dunia pendidikan, dan pemilihan kurikulum yang tepat dapat memberikan dampak yang positif bagi siswa dan perkembangan pendidikan di Indonesia. Mari kita terus berkomitmen untuk meningkatkan pendidikan di negara ini.

Terimakasih sudah membaca artikel ini. Jangan ragu untuk berbagi artikel ini dengan orang-orang yang mungkin membutuhkannya. Semoga artikel ini bermanfaat!

Perbedaan kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka
Source blog.kejarcita.id

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *